• Rab. Jan 8th, 2025

    MBT Imbau Para Guru dan Kontraktor Tak Melakukan Aksi Demo di Kantor Bupati Jayapura

    Foto: Ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura, Menasse Bernard Taime.

    Sentani, nusantaradalamberita.com – Ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura, Menasse Bernard Taime mengimbau agar para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan juga para kontraktor asli Papua yang ada di Kabupaten Jayapura untuk tidak melakukan aksi demo ke Kantor Bupati Jayapura pada Senin, 6 Januari 2025 sebagai hari pertama masuk kerja pasca libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
    “Sebagai ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FPK), saya imbau kepada para guru yang tergabung di PGRI dan seluruh kontraktor yang berencana membuat aksi demo di Kantor Bupati Jayapura. Kalau bisa jangan dulu ada aksi demo, mengapa mau buat aksi demo lagi. Lagian kita baru saja melakukan aksi demo dari sore hingga malam hari pada Senin (30/12/2024) lalu,” kata Menasse Bernard Taime ketika menghubungi wartawan media online via telepon seluler, Minggu, 5 Januari 2025 malam.

    Pria yang akrab disapa MBT ini juga mengatakan, persoalan tersebut menanggapi adanya rencana dari para guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Jayapura dan para kontraktor yang ingin melakukan aksi demo pada Senin, 6 Januari 2025 di Kantor Bupati Jayapura sebagai awal masuk kerja pasca libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
    “Jadi, mari kita berikan kesempatan kepada pihak Pemda untuk bekerja yang sesuai dengan kesepakatan kami bersama di lapangan apel Kantor Bupati Jayapura saat aksi demo beberapa waktu lalu,” katanya.

    Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Jayapura agar dapat mempertanyakan kepada pihak-pihak yang hendak melakukan aksi demo di Kantor Bupati Jayapura besok, terkait apakah telah mengantongi surat ijin keramaian atau tidak untuk melakukan aksi demo.
    “Kalau tidak ada surat ijin keramaian untuk melakukan aksi demo, agar segera pihak kepolisian membubarkan aksi demo tersebut. Jika ada massa aksi yang tetap melakukan perlawanan, juga harus diamankan dan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku di negara ini. Sekali lagi, kepada semua pihak yang ingin melakukan aksi demo agar dapat menahan diri dan tidak perlu mengikuti aksi demo, kita berikan kesempatan dulu kepada pihak Pemda untuk bekerja menyelesaikan tugas-tugas mereka,” tegas pria yang nyentrik dengan kacamata ini. (Fan)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *